Apa itu Assesment?
Apa itu Assesment
Hari ini saya berkesempatan menjadi peserta In House Training selama 10 hari, saya sangat bersyukur sebab banyak materi baru yang saya dapatkan. Salah satunya adalah tentang assessment. Apa dan bagaimana itu assessment, berikut point penting yang saya tuliskan.
Perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran tidak dapa dilepaskan dari perencanaan pembelajaran itu sendiri. Penyusunan rencana penilaian merupakan rangkaian program pendidikan dan pembelajaran yang utuh dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Rencana penilaian disusun agar menjadi referensi guru dalam menyelenggarakan penilaian keseluruhan proses pembelajaran.
Di dalam merencanakan penilaian pembelajaran perlu dipahami guru bahwa pembelajaran yang mendidik mengandung dua kata kunci yakni, pembelajaran dan mendidik. Kata pembelajaran memiliki konotasi aktif karena peserta didik secara aktif melakukan kegiatan belajar dalam situasi pembelajaran yang dirancang oleh guru, sedangkan kata mendidik mengandung konotasi proses menjadi (becoming) seorang peserta didik secara komprehensif, baik secara pedagogi (akademik) maupun secara personal (kepribadian), profesional (vokasional), dan secara sosial (kewarganegaraan).
Pengertian Assessment
Assessment atau disebut juga dengan penilaian adalah suatu penerapan dan penggunaan berbagai cara dan alat untuk mendapatkan serangkaian informasi tentang hasil belajar dan pencapaian kompetensi dari peserta didik.
Hasil penilaian pembelajaran adalah hasil analisis sejumlah fakta tentang performance (unjuk kerja) peserta didik dalam proses penguasaan kompetensi yang diharapkan.
Faktafakta yang dikumpulkan, diolah, dianalisis, diinterpretasi, dan disimpulkan merupakan jabaran kompetensi yang diharapkan (kompetensi dasar minimal) ke dalam sejumlah sub-kompetensi beserta sejumlah indikator dan descriptor tertentu. Pengumpulan fakta atau bukti kinerja peserta didik menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan indikator pencapaian kompetensi.
Tujuan assessment adalah untuk melihat kondisi anak saat itu. Dalam rangka menyusun suatu program pembelajaran yang tepat sehingga dapat melakukan layanan pembelajaran secara tepat.
Tujuan Assessment Menurut Ahli
Menurut Robb
1. Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak
2. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak
3. Untuk merancang individualisasi pendidikan
4. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu
5. Untuk mengevaluasi kefektifan program.
Menurut Sumardi & Sunaryo (2006)
1. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini.
2. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak.
3. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.
Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa :“Assessment dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan assessment) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat.
Tujuan Assessment
Chittenden (1994) mengemukakan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah “keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up”.
- Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
- Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagian mana dari materi yang belum dikuasai.
- Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
- Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.
Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.
2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
5. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan.
6. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu.
7. Untuk menentukan kenaikan kelas.
8. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Fungsi Assessment
Assessment atau penilaian merupakan bagian penting dalam darisuatu proses belajar mengajar. Fungsi penilaian diantara:
Fungsi Formatif
Yaitu untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik.
Fungsi Sumatif
yaitu untuk menentukan nilai (angka) kemajuan/hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas dan penentuan lulus-tidaknya peserta didik.
Penilaian berfungsi sebagai Diagnostik
Alat yang digunakan dalam penilaian maka hasilnya dapat mengetahui kelemahan peserta didik. Jadi dengan mengadakan penilaian sebenarnya guru melakukan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada maka akan mudah mencari cara untuk mengatasinya.
Penilaian berfungsi sebagai Penempatan
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekolompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama belajarnya.
Penilaian berfungsi sebagai Pengukur Keberhasilan
Penilaian dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Sementara itu, pada assessment berbasis kelas, fungsi penilaian diantara:
Fungsi Motivasi
Dalam arti, penilaian yang dilakukan guru di kelas harus mendorong motivasi siswa untuk belajar. Latihan, tugas, dan ulangan yang diberikan oleh guru harus memungkinkan siswa melakukan proses pembelajaan baik secara individu maupun kelompok. Bentuk tugas, latihan dan ulangan harus dirancang sedemikian rupa sehingga siswa terdorong untuk terus belajar dan merasakan kegiatan itu menyenangkan dan menjadi kebutuhannya.
Dengan mengerjakan latihan, tugas, dan ulangan yang diberikan, siswa sendiri memperoleh gambaran tentang hal-hal apa yang telah dia kuasai dan belum kuasai. Jika siswa merasa ada hal-hal yang belum dia kuasai, ia terdorong untuk mempelajarinya kembali.
Fungsi Belajar Tuntas
dimana penilaian di kelas harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar siswa. Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh guru adalah apakah siswa sudah menguasai kemampuan yang diarahkan, siapa dari siswa yang belum menguasai kemampuan tetentu, dan tindakan apa yang harus dilakukan agar siswa mampu menguasai kemampuan tersebut.
Ketuntasan belajar harus menjadi fokus dalam perancangan materi yang harus dicakup setiap kali guru melakukan penilaian. Jika suatu kemampuan belum dikuasai siswa, penilaian harus terus dilakukan untuk mengetahi apakah semua atau sebagian besar siswa telah menguasai kemampuan tersebut. Rencana penilaian harus harus disusun dengan target kemampuan yang harus dikuasai siswa pada setiap semester dan kelas sesuai dengan daftar kemapuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Sebagai Indikator Efektivitas Pengajaran
disamping untuk memantau kemajuan belajar siswa, penilaian kelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil. Apabila sebagian besar atau semua siswa telah menguasai sebagian besar atau semua kemampuan yang diajarkan, maka dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar telah berhasil sesuai dengan rencana.
Apabila guru menemukan bahwa hanya seagian siswa saja yang menguasai keampuan yang ditargetkan, guru perlu melakukan analisis dan refleksi mengapa hal ini terjadi dan apa tindaka yang harus guru lakukan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
Fungsi Umpan balik
Hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan balikbagi siswa dan guru itu sendiri. Umpan balik hasil penilaian sangat bermafaat bagi siswa agar siswa mengetahui kelemahan yang dialaminya dalam mecapai kemampuan yang diharapakan, dan siswa diminta melakukan latihan dan atau pengayaan yang dianggap perlu baik sebagai tugas individu ataupun kelompok.
Analisis hasil peilaiam juga berguna bagi guru untuk melihat hal-hal apa yang perlu diperhatikan secara serius dalam proses belajar mengajar. misalnya, analisis terhadap kesalahan yang umum dilakukan siswa dalam memahami konsep tetentu mejadi umpan balik dari guru dan melaukan perbaikan dalam proses belajar megajar berikutnya.
Prinsip Assessment
Dalam merancang suatu penilaian pembelajaran perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
- Prinsip integral dan komprehensif yakni penilaian dilakukan secara utuh dan menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai.
- Prinsip kesinambungan yakni penilaian dilakukan secara berencana, terus-menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan tingkah laku peserta didik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus sudah direncanakan bersamaan dengan kegiatan penyusunan program semester dan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun.
- Prinsip objektif yakni penilaian dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat menggambarkan kemampuan yang diukur.
- Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik, sehingga penguasaan terhadap ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
- Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator dari masing- masing kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
- Penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada hakekatnya merupakan kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah indikatornya yang dapat diukur dan diamati.
- Hasil karya atau hasil kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil keputusan.
Langkah-langkah Pokok Assessment
- Menyusun rencana assessment
- Mengumpulkan data
- Melakukan Verifikasi
- Mengolah dan menganalisa data
- Melakukan penafsiran / interprestasi dan menarik kesimpulan
- Menyimpan instrumen dan hasil assessment
- Menindak lanjuti hasil assessment
Belum ada Komentar untuk " Apa itu Assesment?"
Posting Komentar