iklan

Mengapa disebut kurikulum merdeka?

Mengapa disebut kurikulum merdeka?. Sebab kurikulum ini berorientasi pada bakat dan minat anak. Dalam mengajar guru harus mempertimbangkan apa bakat dan minat anak-anaknya. Karena itu pula maka di tingkat SMA tidak ada lagi pembagian jurusan. Dua tahun terakhir di SMA siswa bebas memilih pelajaran apa yang mereka sukai.

Dalam kurikulum ini juga dikenal dua istilah yaitu merdeka belajar dan merdeka mengajar. Istilah ini hadir karena era ini semua informasi sangat mudah di peroleh. Murid bisa mengakses bahan belajar dari mana saja, demikian juga guru dapat mengakses informasi dari mana saja. Bahkan kini kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan sebuah platform yakni Merdeka Mengajar dengan jumlah kontent yang sangat beragam dari seluruh guru di tanah air.

Untuk bisa mengakomodir bakat dan minat murid maka dilakukanlah pembelajaran berdeferensiasi. Pengetahuan tentang pembelajaran berdeferensiasi ini diajarkan dalam program guru penggerak. Jadi untuk mengetahuinya boleh menanyakan hal tersebut ke guru penggerak. Dan bahkan di Internet sudah banyak berseliuran informasi tentang pembelajaran berdeferensiasi ini.

Intinya pembelajaran berdeferensiasi ini bermaksud memenuhi semua kebutuhan belajar anak. Saya beri contoh pembelajaran berdeferensiasi di kelas sebagai berikut:

"Seorang guru akan mengajarkan tujuan pembelajaran membuat teks prosedural dalam pelajaran bahasa Indonesia. Maka dam proses pembelajaran guru memberikan tugas berbeda berdasarkan bakat dan minat anak. Namun tetap sesuka tujuan pembelajaran yang ada. Misalnya si A suka bermain layang-layang, maka bisa diberikan tugas teks prosedural bagaimana membuat layang-layang yang baik. Demikian juga dengan Si B misalnya yang suka bermain sepak bola. Maka dapat diminta untuk membuat teks prosedural terkait dengan bagaimana mengoper bola dan sterusnya. Inilah yang disebut dengan pembelajaran berdeferensiasi"

Hal lain yang menonjol dalam kurikulum merdeka adalah adanya profil pelajar pancasila yang terdiri atas 6 point yaitu :

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
  2. Berkebinekaan global; Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
  3. Bergotong royong; Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
  4. Mandiri; Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
  5. Bernalar kritis; Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
  6. Kreatif; Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

Profil pelajar pancasila ini tidaklah diajarkan secara terpisah namun ia melekat dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Di kurikulum 2013 sebelumnya ini disebut sebagai pendidikan karakter.


Selain penguatan profil pelajar pancasila di atas terdapat pula pembelajaran berbasis proyek dan penekanan pembelajaran berbasis Literasi dan Numerasi

Demikian sedikit gambaran dari kurikulum berdeka belajar ini, semoga bermanfaat.



Guru Sunardi I am a teacher. Selengkapnya bisa lihat di halaman "About Me' di blog ini

Belum ada Komentar untuk "Mengapa disebut kurikulum merdeka?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel